Tuesday, October 21, 2014

Buku Bahasa Sunda SMP di Pangandaran Disoal

Buku pelajaran Bahasa Sunda di Pangandaran disoal (foto:Syamsul/Koran Sindo)
PANGANDARAN - Kaukus Muda Pangandaran (KMP) menggelar aksi unjukrasa di halaman Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran.


Dalam orasinya, mereka menuntut kepada pihak dinas untuk menarik peredaran buku Bahasa Sunda yang beredar di Sekolah Menengah Pertama (SMP), di Kabupaten Pangandaran, karena tidak sesuai dengan speck.

Koordinator Aksi Kaukus Muda Pangandaran (KMP) Dede Ahmad Ramdhani mengatakan, pengadaan Buku Bahasa Sunda untuk program kurikulum 2013 untuk SMP, di Kabupaten Pangandaran, tidak sesuai dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Jawa Barat Nomor 425/12873.set.disdik yang dikeluarkan, pada 15 Agustus 2014.

“Dalam surat edaran tersebut dilampirkan speck untuk pengadaan buku Bahasa Sunda dengan spesifikasi buku yang dicetak harus berwarna, namun yang beredar di lapangan buku tersebut isinya hitam putih,” kata Dede, Senin (20/10/2014).

Dede menilai, hal ini sangat merugikan warga yang ada di Kabupaten Pangandaran, khususnya peserta didik. Untuk itu, KMP mendesak kepada Dinas agar memberi sangsi kepada pengusaha dan oknum birokrat yang telah menyalahgunakan wewenang dengan mengarahkan ke salah satu pengusaha.

“Kami juga meminta kepada pihak dinas untuk menindak dan memberi sanksi kepada birokrat yang melakukan pengkondisian dalam pengadaan buku tersebut,” tambah Dede.

Karena informasi yang dihimpun dari beberapa sumber Kepala Sekolah SMP yang ada di Kabupaten Pangandaran dalam pengadaan buku tersebut telah dikondisikan oleh salah satu oknum birokrat agar membeli buku kepada salah satu perusahaan.

“Setelah aksi ini kita akan terus mengawal sikap dinas, apabila aksi kami tidak direspon, maka kami akan melangkah ke ranah hukum dan melaporkan hal ini ke kejaksaan juga kepolisian,” pungkas Dede.

Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Nana Rohena mengatakan, agar melakukan investigasi kepada sekolah yang menerima buku yang tidak sesuai dengan speck.

"Kami akan menelusuri yang sebenarnya, karena sebelumnya tidak pernah mengetahui, kalau ternyata di lapangan terjadi buku yang tidak sesuai dengan speck," kata Nana.

Nana menambahkan, dirinya akan segera memanggil pihak pengusaha buku untuk segera menarik buku dan mengganti dengan buku yang tidak sesuai dengan speck.

(san)

Sumber : Sindo

No comments:

Post a Comment